WELCOME to The Rieff McCartney blog (the official BEATLES lover's)

Welcome to the great blog in the world. You can find more information here,about Love,Fammily,your self and very interisting is THE BEATLES,because the big boss this blog is THE BIG FANS OF THE BEATLES and Specially ROMA'S ULTRAS. so,have fun buddies ^_^ FORZA ROMA

Monday 9 May 2016

Pendaki itu "kuno"

Mungkin pandangan saya tentang gunung sudah kuno. Mungkin saya masih tetap hidup di masa lalu. Memanggul ransel di punggung, sepatu lusuh, kemeja flannel, dan ikat kepala ethnic terlihat matching dengan rambut sedikit acak-acakan. Keren dan mengagumkan. Gaya seorang pendaki, selalu bisa membuat hati berdebar. Iya, itulah perasaan yang selalu muncul ketika bertemu pendaki. Mereka keren! Sepertinya, saya sudah jatuh hati pada para pendaki gunung.



Dari mata turun ke hati, saya begitu mengagumi pendaki. Di mata saya, mereka para sesepuh gunung, begitu saya memanggil mereka, memiliki kharisma tersendiri. Orang paling keren waktu itu, Vino G. Bastian, masih kalah keren dari pendaki. Dengan ransel segede kulkas dan sepatu boot, mereka begitu mudah menjadi idola remaja saat itu. Yang namanya fans, pasti selalu ingin tahu tentang idolanya.
“Mas, udah mendaki gunung mana saja?”
Itu salah satu pertanyaan klasik yang selalu saya, si pemula ini, lontarkan. Sekadar ingin tahu, sudah sejauh mana mereka menapakan kaki. Ingin belajar dan memperoleh inspirasi.
Yang namanya fans, selalu ingin terlihat keren seperti idolanya
Saya selalu kepo dengan semua barang keren yang mereka miliki. Lihat saja ransel Deuternya, jaket Mamoot, sepatu boot Salewa, tenda ultralight, belum lagi gear-gear canggih lainnya. Terus terang, saya selalu membayangkan mengenakan dan melengkapi gears gunung seperti mereka. Pasti saya juga bisa keren. Apalagi, waktu itu belum banyak yang tahu apa itu Deuter, apa itu Salewa.

Saya pun menabung mengumpulkan uang hasil kerja paruh waktu untuk membeli alat-alat gunung yang harganya bisa 4 kali lipat dari gaji memberi les privat per bulan. Ini gaji saya yang terlalu kecil atau gearnya yang terlampau mahal? Mungkin keduanya.
Karena gear sudah cukup lengkap, saya siap mendaki
Consina Terrebi biru, sepatu boogey maung, jaket Lafuma, dan syal Roma Club Indonesia. Itu semua barang yang selalu saya kenakan tiap mendaki. Sudah terlihat hampir sama seperti idola saya. Sepertinya saya sudah cukup keren untuk penampilan seorang pendaki gunung. Ah, percuma saja keren tapi tak pernah menginjakkan kaki di Gunung Kerinci, prau, rinjani, tambora, apalagi belum ke Semeru, pikir saya.

Masa muda yang menggebu, buku catatan saya penuh dengan bucketlist pendakian. Ingin mendaki seluruh gunung di Sumatera Barat, Sumatera selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kerinci, dan Rinjani. Impian saya, si pemula!!
Saya menjadi sering mendaki untuk mencentang bucketlist pendakian. Sebulan bisa 3 kali mendaki. Paling lama, dua bulan sekali. Lebih dari itu, saya bisa sakau. Seperti tak mempunyai gairah hidup.
Jangan Panggil Saya Pendaki.
Ada kebanggaan tersendiri karena sering mendaki. Dalam hati saya bangga sudah pernah memeluk puncak-puncak gunung di sumatera dan jawa! bagi saya puncak itu bukan titik tertinggi gunung yang kita daki. Tapi, titik maksimal di mana kita sanggup menapakan kaki di sana.
Sebangga-bangganya saya dengan gunung, saya tak pernah bangga di sebut pendaki. Bukan karena pendaki tak keren, tapi apa sih saya ini? Pengetahuan pendakian saya pas-pasan, tak pernah ikut organisasi pencinta alam, belajar mendaki pun otodidak. Saya hanya orang yang jatuh hati pada gunung dan pendaki-pendaki keren yang saya temui selama di perjalanan. Saya hanya penikmat gunung yang menikmati setiap lekuk lukisan alam Tuhan yang begitu indah. Saya hanya penikmat wangi tanah gunung yang basah terkena hujan.
Saya Malu Disebut Pendaki

Entahlah, rasa kagum saya pada para pendaki gunung menguap bersama maraknya pendakian. Pendaki berkharisma yang sering saya temukan di setiap tanjakan entah di mana rimbanya. Saya yakin mereka masih ada, namun tak nampak nyata.
Saya merasa kehilangan sosok idola yang dulu saya puja-puja. Semua pendaki kini terlihat sama. Keril besar, sepatu boot, buff, joger pants, action cam. Secara penampilan fisik pendaki yang sekarang masih sama. Nmaun, saya harus minta maaf, karna dalam pandangan saya, pendaki yang saya temui tak ada lagi yang spesial. Tak lagi membuat hati ini berdegup kencang kagum memandang.
Meskipun saya kehilangan sosok idola, bukan berarti saya juga kehilangan rasa untuk tetap menikmati gunung. Saya masih suka menikmati sunrise dari balik pintu tenda. Menghirup segarnya udara gunung pagi hari. Saya tak pernah kehilangan rasa semangat memasak aneka menu di gunung. Dan kenikmatan menyeruput segelas kopi panas di gunung selalu sama; hangat.
Gunung, kopi, teman pendakian, dan hal-hal yang tercipta selalu membawa kehangatan. Seperti hangatnya rasa saat di rumah. Iya, karena gunung adalah rumah bagi setiap orang, bagi semua pendaki.
Because, a mountain is home for everyone. It’s not only mine or theirs, but it’s ours.
Apakah kalian juga masih memiliki rasa yang sama? Rasa hangat saat di gunung? Beruntunglah kalian, karena sekarang rasa itu perlahan mulai memudar. ‘Rumah’ saya perlahan mulai hilang.
Saya kehilangan hangatnya sapaan pendaki yang dulu saya temui di sepanjang jalan. Tak lagi ada obrolan hangat dengan pendaki di tenda sebelah.
Terlalu banyak yang mendaki. Terlalu banyak pendaki gunung yang sibuk berfoto selfie daripada berinteraksi santun dengan pendaki gunung lain. Yang kadang membuat kesal, ada orang yang tak tahu aturan. Foto selfie di depan tenda tanpa permisi. Memutar musik pagi buta terlampau keras. Tak lagi bertegur sapa. Sudahlah, mungkin pandangan saya tentang gunung sudah kuno. Mungkin saya masih tetap hidup di masa lalu. Berteman dengan cumbuan abu gunung-gunung indah di zamrud khatulistiwa.

Sunday 20 March 2016

Jutaan Pelajaran Hidup dari “Segempal Tanah yang tercampak dari surga”

PART 2
Untuk teman-teman yang belum baca part 1, langsung aja kesini ya ^_^ 

http://arieffarendra.blogspot.sg/2016/03/jutaan-pelajaran-hidup-dari-segempal.html

“Ini BUKANLAH tentang puncak, samudera diatas awan, edelweis, namun ini tentang Nilai Hidup, persahabatan dan Pengorbanan!!”

PART 2
             Matahari semakin menyingsing diatas cakrawala, dan kami “baru” memulai petualangan besar kami. Ya, Pukul 10.30, waktu yang “kurang ideal” untuk memulai mengarungi rimba hutan hujan tropis khas sumatera bagi pemula seperti kami khususnya. Kami pun sampai di Pintu Rimba, setelah sebulumnya sempat melapor ke Pos R10 Taman Nasional Kerinci Sablat bermodalkan tumpangan mobil Hilux dengan ongkos 15 ribu/orang. Untuk informasi bagi teman-teman yang akan mencoba mencumbui track pendakian gunung kerinci, selain tumpangan ke pos pintu rimba, kita juga harus menyediakan dana untuk biaya masuk taman nasional sebesar Rp.7500/hari untuk 1 orang dengan catatan dana ini diluar asuransi pihak TNKS. Selain itu, ada aturan tidak tertulis yang diterapkan pihak pengelola taman nasional, aturan yang “mirip” dengan aturan yang diberlakukan ketika kita mendaki gunung semeru. Kalau di gunung Semeru, recommended batas pendakian sampai pos Kalimati, begitu juga dengan kerinci, Pihak TNKS hanya merekomendasikan pendakian sampai Shelter 2. Ini disebabkan oleh cuaca dan kondisi vulkanologi gunung kerinci yang masih labil, namun pihak TNKS tidak melarang pendaki untuk ke puncak, dengan catatan, resiko ditanggung pendaki itu sendiri.
Foto 1: Pos Bangku Panjang
           
Setelah turun dari tumpangan dan Sampai di Pos Pintu masuk TNKS, kami memulai ritual sebelum pendakian yaitu berdoa dan foto-foto lalu segera memulai perjalanan menuju pintu rimba gunung kerinci. Pos Pintu Rimba hanya 5 menit perjalanan dari sini. Keindahan alam kerinci sudah mulai tercium dari sini, mulai dari hijaunya pepohonan khas hutan hujan sumatera, keberagaman budaya lokal penduduk hingga nyanyian merdu burung-burung dipepohonan ditambah lagi cuaca yang begitu cerah, menambah motivasi dan semangat pendakian aku dan teman-teman semakin tinggi.

Foto 2 : Palang nama Pos 1

        Memasuki pintu rimba, kami terus melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak yang berkontur landai dengan pohon-pohon besar serta ilalang-ilalang di kiri dan kanan. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit bagi kami untuk sampai di Pos 1 Bangku Panjang. Pos 1 ini disebut bangku panjang, karena pada pos ini terdapat susunan semen yang berbentuk bangku dan menyerupai huruf U dengan shelter disisi kirinya. Sesampainya di pos tersebut, kami beristirahat “sejenak”, teman-teman yang tidak tahan dengan godaan keindahan hutan hujan tropis kerinci ditambah lagi tulisan Pos 1 sehingga bergantian berfoto-foto, membuat istirahat kami yang sejenak tersebut memakan waktu lebih dari 15 menit. Selain itu, kami juga bertemu dengan beberapa pendaki lain dari Medan, Payakumbuh, dan Rusia. Untuk si-Rusia, benar-benar membuat kami interesting. Selain melakukan solo trip, si-bule yang diketahui bernama Yugo hanya bermodalkan sandal jepit dan day pack, benar-benar petualang sejati.

          Setelah sekitar 15 menitan berhenti di Pos 1, kami pun melanjutkan perjalan menuju Pos 2 Batu lumut. Normalnya waktu tempuh Pos 1-Pos 2 sekitar 30 menit. Kontur landai dengan keindahan alam ditambah suara-suara siamang dari kiri dan kanan track, membuat semangat dan tenaga kami masih bisa terjaga. Sesekali leader clan kami Yoga berduet dengan Andri yang emang terkenal cerewet, bernyanyi-nanyi diantara rimbunnya hutan kerinci. Entah mereka bernyanyi karena girang dibawa tamasya ke gunung atau sekedar menghibur diri dengan beban tas/carrier dan track yang semakin lama semakin terjal, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

foto 3 : Palang Nama Pos 2 Batu Lumut

             Sampai di Pos 2 sekitaran jam 13.00 wib, kami memutuskan untuk istirahat dan ngopi-ngopi dahulu. Boim, si juru masak dan berperan sebagai ibu bagi kami 10 orang mulai mempersiapkan kompor dan nesting untuk memasak air panas bakal seduh kopi. Sedangkan aku, fando, ayah, muray dan jarwok bergegas menuruni sisi kiri pos batu lumut untuk mengambil air, namun khusus untuk wowok, panggilan akrab fajar atau jarwok, malah berbalik arah lagi, entah karena malas menuruni celah yang cukup curam untuk turun mengambil air, atau takut karena melihat air muka muray yang semangat mencari air bagai anjing yang diberi dextro.

foto 4 : salah satu teman kami, Isra di Pos 2 Batu Lumut

             Akhirnya kami ber-4 yang mengambil air ke batu lumut dikarenakan gugurnya jarwok. Pos ini disebut batu lumut mungkin dikarenakan terdapat bebatuan besar diantara bekas aliran sungai kering yang dipenuhi lumut-lumut. Kami memutuskan mengambil air diarah hilir, dekat dengan bekas air terjun yang sudah mengering, namun terdapat endapan mata air jernih disela-sela bebatuannya. Satu per satu kami turun dan mulai mengambil air, kerja sama tim yang baik ditambah sesi ritual foto-foto membuat prosesi mengambil air memakan waktu 30 menitan. Belum lagi susahnya menggoda ayah untuk mencicipi kenikmatan air gunung asli. Awalnya ayah sempat takut dan menolak untuk meminum air tersebut, namun setelah satu degukan, ayah bagaikan menemukan secercah kebahagiaan lewat kenikamatan air asli gunung tersebut, laksanana mahasiswa yang telah di acc dosen untuk ujian kompre.

Foto 5 : Jalur "Hulu" Batu Lumut kerinci, tempat Sumber Air di Pos 2

foto 6 : Temon, Sang Pejuang dari Clan kami


            Setelah “prosesi” pengambilan air dan selfie-selfie di batu lumut, saya dan 3 teman lainnya, muray, ayah dan fando segera bergegas balik ke shelter batu lumut, tempat teman-teman lain menunggu tadi. Sesampainya disana, sebuah ritual jahat laksana belzeebos sedang mendidik para tuyulnya belajar menulis, pemandangan “menyeramkan” tampak jelas. Beberapa teman kami menulis-nulis dengan spidol tulisan Pos 2 batu lumut dengan nama clan kami, sebuah tindakan vandalism yang sangat dikutuk oleh pencinta alam diseluruh dunia. Untung saja, belum sampai “merajalela” dengan coretan-coretannya, teman-teman sadar dan berhenti melakukan hal-hal tersebut. Dengan sedikit penjelasan dan pesan, teman-teman akhirnya sadar, bahwa tindakan tersebut tidaklah baik, lalu sukses mendapat pelajaran baru, bahwasanya alam tidak untuk dinodai, namun untuk dijaga agar kelak anak-cucu kita dapat merasakan juga keindahannya. Masih ingatkan kode etik pendaki gunung?

-               - Take nothing but picture (jangan mengambil apapun kecuali gambar)                     
               Memang alam menyediakan berbagai flora, satwa, bahkan batuan yang memikat hati untuk dijadikan oleh-oleh. Namun perbuatan seperti memetikbunga edelweis ataupun menangkap binatang, hanya akan merusak alam. Jika ingin membawa oleh-oleh cukup dengan melukisnya atau memotret saja.

-               - Leave nothing but foot print (jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak).
       Saat bertualang, semua bekas kegiatan terutama sampah yang dihasilkan jangan pernah tertinggal, bawalah pulang kembali. Karena benda-benda tersebut (terutama sampah plastik) akan memberikan dampak buruk yang besar bagi kelestarian lingkungan. Termasuk jangan meninggalkan bekas berupa coretan, guratan, dan sejenisnya di pohon maupun batuan atau apapun itu.

-               - Kill nothing but time (jangan membunuh apapun kecuali waktu).
           Cukuplah waktu saja yang terbunuh selama petualangan itu berlangsung. Lainnya, baik hewan, tumbuhan, bahkan termasuk diri sendiri jangan.

Foto 7 :  foto gokil team -_-


            Selain pemandangan “menyeramkan” tadi, 1 lagi pemandangan yang gak kalah menyeramkan bagiku pribadi adalah menemukan beberapa teman-temanku tengah bertelanjang dada, dan akhirnya semenit kemudian aku tahu bahwa telah terjadi sebuah kompetisi binaraga selama prosesi kami mengambil air tadi. 1 hal yang mungkin terlupakan bagi kami, bahwasanya hal tersebut sangat “berpengaruh” bagi perjalanan kami kedepannya. 

To Be Continued...

Saturday 12 March 2016

Jutaan Pelajaran Hidup dari “Segempal Tanah yang tercampak dari surga”
(Arief Farendra Makarim)

“Ini BUKANLAH tentang puncak, samudera diatas awan, edelweis, namun ini tentang Nilai Hidup, persahabatan dan Pengorbanan!!”


Gambar 1 : Tugu Macan, Barbek sebelum pendakian

PART 1!!

Quotes diatas itu bukan sebuah gambaran tersirat tentang artikel ini, namun itu memang nyata, bahwasanya jika teman-teman pembaca ingin mendengar cerita keindahan Puncak Kerinci, ganasnya track Shelter 3 yang begitu terkenal atau tugu Yudha yang legendaris itu, maka teman-teman akan kecewa karena semua itu tidak akan ada dalam tulisanku kali ini.
            Ini adalah pendakian kali ke-2 ku ke Gunung Kerinci. Seakan diliputi kerinduan yang mendalam kepada alam hutan hujan tropis sumatera khas gunung kerinci, aku pun menunggu momen kesempatan selanjutnya untuk kembali kesini. Padang, 3 maret 2016, mimpi itupun menjadi kenyataan. Ya, lambaian puncak Inderapura seakan memancarkan sukma yang begitu indah untuk ditapaki. Aku bersama teman-temanku sudah mempersiapkan diri secara matang (atau mungkin setengah matang).  Mulai dari carrier yang penuh dengan alat dan segala macam logistik yang akan kami konsumsi hingga persiapan mental untuk melihat keagungan Tuhan, puncak gunung Kerinci 3805 Mdpl, gunung api tertinggi di Indonesia.
            Tepat pukul 11.00 wib, kami pun memulai petualangan indah sekaligus menantang, yang membuat pandanganku terhadap alam liar berubah. Mungkin bagi orang yang awam tentang alam, jauh lebih nyaman tidur diatas kasur busa dan ditutupi selimut hangat ketimbang harus bersempit-sempit ditenda, atau makan enak buatan restoran ternama ketimbang makan mie rebus yang bahkan separo larut di perut. Namun dalam kisahku ini, kalian akan tahu, bahwa keindahan dan keanekaragaman alam itu, jauh lebih menakjubkan rasanya ketimbang segala kemewahan yang ada didunia ini.
            Kami memulai perjalanan dari kota Padang menuju kerinci dengan 6 motor yang kami bawa bersama-sama. “kami”? ya, sekumpulan anak muda berjumlah 11 orang yang memiliki ambisi besar untuk menghadapi petualangan menantang walaupun kami tahu, rintangannya tak mudah. Ya, kami adalah Aku (arief), Muray (temanku yang rada rebel), Jarwok ( Si kutilang), Boim (Lelaki sejati yang hobi masak), Yoyoi (leader clan kami yang garang namun humoris), Isra (Interisti Sejati pembenci juventini), Aga alias Ayah (sang bapak dan juru selamat dalam clan kami), Yongki (Red devil yang punya 2 istri, 1 diantaranya jadi-jadian), Andri (Si Bawel yang suka celoteh lebih dari burung paling cerewet sedunia), Fando (Anak Sasing yang begitu fanatik terhadap profesinya sebagai mahasiswa bahasa) dan terakhir Temon (bukan temon temannya Abdel ya!). Setelah 6-7 jam perjalanan Padang-Kerinci, kami akhirnya sampai di Kaki gunung Kerinci, tepatnya di desa Kersik Tuo. Kami pun memutuskan beristirahat dan bercengkrama dengan penghuni basecamp Kerinci, sekitar 100 meter sebelum Tugu Macan, tugu yang begitu popular bagi kalangan pendaki. Kami disambut dengan segala keramah-tamahan penduduk lokal Kerinci yang memang terkenal dengan sopan santunnya.
            

Gambar 2 : Basecamp Kerinci

              Seakan pertanda bahwa kami telah dilarang untuk melanjutkan perjalanan, kabar itu seakan datang dari langit diterpa angin dan membisik ditelinga kami, belum satu jam duduk dan beristirahat di Basecamp, kabar “buruk” datang dari Padang. Kota kami dilanda gempa yang cukup kuat, 8,3 SR. Ini sempat membuat diriku dan teman-teman gusar. Sempat aku berpikir akan kembali ke Padang malam itu juga, namun setelah bujukan dan kata-kata dari teman-teman lain bahwa Padang aman (walaupun aku tahu, mereka tetap cemas), aku pun mengurungkan niatku tersebut dan kembali focus menatap perjalanan kami dirimba sumatera esok hari. Cuaca cerah bertabur bintang malam itupun menambah tekadku untuk tetap berusaha menjejakkan kaki ke tanah tertinggi sumatera keesokan harinya. Kami pun beristirahat, meregangkan otot dan menyimpan tenaga untuk perjalanan besar keesokan hari.

Gambar 2 : Pos pintu masuk Kerinci, 5 menit sebelum pintu rimba
        
         Keesokan harinya, pukul 08.00 wib, 4 maret 2016, kami pun bersiap untuk melakukan perjalanan. Mengawali hari dengan sarapan bersama di pasar dekat basecamp, lalu menunggu tumpangan untuk mencapai Pintu Rimba, rencana kami pun molor dari jadwal seharusnya. Kamipun harus memulai pendakian pukul 10.30 wib. Bermodal pengalaman mendaki Kerinci sebelumnya, teman-teman sepakat untuk memilihku sebagai leader pendakian kali ini. Melihat matahari yang mulai menyingsing ujung kepala, kami pun merubah rencana. Sebelumnya kami menargetkan Shelter 3 sebagai tempat camp kami malam ini, namun karena masalah waktu, kami pun memutuskan nge-camp di Shelter 1, zona kuning dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Sablat untuk melakukan camping. Sebelum melanjutkan cerita, sekedar informasi bahwa dalam kawasan TNKS, terdapat beberapa wilayah yang dibagi 3 yaitu zona Merah (antara Pintu Rimba-Pos 3 Panorama), Kuning (antara Pos 3-Shelter 1) dan Hijau (Shelter 1 keatas). Ini tidak terlepas dari kawasan TNKS yang masih erat dengan populasi binatang-binatang liarnya, mulai dari Babi hutan, Badak Sumatera, Macan Kumbang dan si “special” Harimau Sumatera. Yap, nama terakhir ini yang begitu melegenda di kawasan Taman Nasional ini, dan juga menjadi bumbu penyedap dalam perjalanan kami kali ini. Saking sedapnya, bahkan melebihi makanan terenak didunia, Rendang.


To Be Continued….

Sunday 21 February 2016

PentaLavaLoon TownHall 9?? Why not!!

PentaLavaloon, Apaan sih? Yup, PentaLavaloon adalah strategi attacking war dalam game Clash of Clans. Seperti namanya, Penta yang berarti 5 dan Lavaloon yang berarti Lava hound dan Balon, dalam strategi ini, kita menggunakan 5 lavahound dalam 1 serangan. Boros?? yeah -_-'). Ibarat Perjudian, PentaLavaloon strategi adalah  strategi yang begitu maksimal jika benar dan sukses dilakukan, namun apabila sedikit kesalahan terjadi, bisa gagal total dan berujung bully dari teman-teman satu clan kita. So, prepare your mentality if you use this strategy, oh yeah!

Oh iya, jika kamu-kamu sedang bulan maduin alias upgrade BK maupun AQ, kamu TETAP bisa ikut war lho kalau menggunakan strategi ini. 

Post ini untuk membantu nyubi, contohnya seperti saya, memulai percobaan pasukan PentaLavaLoon.


Ekspektasi 




Apa saja yg bisa dihancurkan dengan pasukan ini? 

Jika digunakan utk menyerang TH8 ke bawah, pasti rata. 

Untuk sesama TH9, pasti ada cara untuk meratakan yg defensenya paling mentok sekalipun — base2 tertentu mungkin butuh variasi pasukan misal QuadrupleLavaLoon atau GoLavaLoon, tapi itu tidak akan dibahas di sini. 

Utk TH10 yang agak abal2, dgn defense2 masih sekitar TH8 mentok dan Inferno Tower level 1, bisa diratakan juga. 

Saking overkillnya pasukan ini banyak pemain, yg lelah basenya rata melulu, meminta Supercell untuk melakukan balancing. Yang dijawab Supercell dengan diperkenalkannya Air Sweeper pada akhir April 2015. 

Tapiiiii... seperti pasukan utama dgn target defense lainnya, jika serangan LavaLoon ini gagal, akan gagal dgn sangat menyedihkan... 0 sampai 1 bintang merupakan yg paling sering terjadi...

Bahan Utama 

- Lavahound paling gemuk @ 2 kwintal x4 
- Balloon hitam bertattoo tengkorak x20** 
- Rage wine basi warna ungu x4 
- CC: Lavahound kwalitas super @ 3 kwintal x1* 
- Hero: BK atau AQ, setidaknya salah satu bisa digunakan untuk membantu menghabisi isi CC lawan 

**Jika perlu mengurangi Balloon utk keperluan membasmi isi CC lawan, 15-16 adalah jumlah minimum ideal 

Base Target 

Target base lawan yang paling empuk: 
- Letak defense, dan biasanya layout temboknya, yg simetris secara vertikal atau horizontal 
- Letak Air Sweeper yang dapat diserang dari arah belakang 
- Letak Air Defense yang berpasangan dan dengan mudah dapat ditebak target selanjutnya dari Lavahound setelah Air Defense awal yang sedang diunyeng2 hancur 

Contoh 1, base tersebut simetris secara horizontal, letak defense kiri dan kanan seimbang. Letak Air Sweeper dapat dibokong dari atas. Letak Air Defense berpasangan, sehingga path Lavahound dgn mudah ditebak.



Mari menyerang!!! 

1. Basmi isi CC lawan 

Sejak update Air Sweeper dan AI menghadapi CC lawan, serangan ini sebaiknya diawali dengan menghabisi isi CC lawan. 

Lakukan dengan cara ini: 
- Pancing CC lawan dengan 2-3 Giant, 2-4 Hog, 2-3 Balloon. Jika bisa utamakan defense yang dapat mengganggu path Balloon 
- Jika BK dan AQ dapat digunakan, turunkan BK dan AQ berurutan, ketika BK mulai mendekati isi CC lawan, aktifkan ability nya. Gunakan Ability AQ ketika diperlukan * 
- Jika hanya AQ yang dapat digunakan, tukarkan 2 Balloon dengan 10 Barbarian sebagai pasukan pengalih 
- Jika hanya BK yang dapat digunakan, tukarkan 2-3 Balloon dengan 2-3 Wizard sebagai pasukan pembasmi 
- Jika BK dan AQ keduanya tidak dapat digunakan, direkomendasikan untuk memilih lawan yang lebih lemah, karena terpaksa setidaknya menukarkan 4-5 Balloon dgn 10 Barbarian dan 2-3 Wizard 

*Pertimbangkan salah satu Hero utk membasmi AQ lawan jika memungkinkan 

2. Basmi AQ jika memungkinkan (tidak harus) 

Serangan ini tidak mengharuskan untuk membasmi AQ lawan, tapi jika bisa dilakukan, akan meningkatkan kemungkinan berhasilnya serangan ini. 

Lakukan dengan cara ini: 
- Periksa area jaga AQ, jika dalam jangkauan, korbankan BK atau AQ untuk satu lawan satu 
- Jika menggunakan BK, tunggu dan perhatikan pergerakan AQ lawan, jika melompat keluar tembok terluar, lepaskan BK di dalam area jaga nya, aktifkan ability BK ketika menghampiri AQ 
- Jika menggunakan AQ, langsung saja lepaskan di dalam area jaga AQ lawan, aktifkan ability AQ ketika sudah mulai menyerang AQ lawan 

Jika AQ lawan tidak dipancing, biasanya kita berharap akan terbasmi oleh: 
- Splash dari Balloon runtuh atau bom nya. Letak AQ lawan yang dikelilingi oleh banyak defense akan mendukung terjadinya ini 
- Atau diserang Mini-Lava pecahan Lavahound.



3. Arah serangan pasukan utama 

Arah serangan pasukan utama Lavahound dan Balloon dipilih dari: 
- Arah yang tidak dicover Air Sweeper, sehingga bisa dihancurkan sebelum banyak mengganggu serangan 
- Arah yang memiliki defense2 terluar yg bersebelahan langsung dengan Air Defense terdekat 

4. Lepaskan Lavahound 

Mari kita lepaskan pasukan utama, mulai dari Lavahound! 

5 ekor (Penta) Lavahound akan bertindak sebagai tanker dan akan otomatis naik-turun cantik di Air Defense terdekat. 

Kenapa sampai 5 ekor?? 4 ekor untuk masing2 Air Defense, 1 ekor untuk nahan serangan tambahan dari AQ, juga untuk menahan 5 jari Inferno Tower jika menyerang TH10. 

Lepaskan grup 3 ekor Lavahound, 1 dari isi CC, ke Air Defense yang terdekat dengan CC dan AQ lawan. Grup Lavahound ini akan menerima serangan paling berat karena dilepas pertama, juga menahan damage tambahan dari isi CC dan AQ lawan jika belum dibasmi sebelumnya. 
Lepaskan grup 2 ekor Lavahound ke Air Defense.

Lavahound yang pecah menjadi Mini Lava akan sangat membantu dalam membersihkan bangunan2 lainnya, atau membasmi isi CC dan AQ lawan. 



5. Lepaskan Balloon 

Setelah melepas Lavahound, secepatnya lepaskan Balloon! 

Lepaskan Balloon dalam grup 2-3 di defense2 terluar yg sedang menyerang Lavahound. Dalam keadaan rage, grup 2-3 tsb sudah cukup utk menghancurkan defense manapun dalam sekali bom. Untuk Balloon2 yang diperkirakan akan menyerang defense yang memiliki HP besar, Air Defense, X-Bow, atau Inferno, sebaiknya 3 dalam 1 grup. 

Urutan dan kecepatan pelepasan Balloon sangat penting karena akan mempengaruhi formasi dan ritme serangan. Balloon2 harus diusahakan mengalir 1 arah dengan kecepatan yang berbarengan dan tersebar merata di kedua sisi. Defense2 yang mungkin merusak formasi dan ritme usahakan untuk dihancurkan dahulu. 

Balloon yang tersisa bisa dilepas kemudian untuk membantu menghancurkan defense2 lainnya yg sudah terpancing menyerang pasukan utama. 



6. Timing dan posisi Rage Spell 

4 Rage Spell melengkapi kata "Rush". Berfungsi mempercepat dan memperkeji serangan Balloon dalam menghancurkan semua Air Defense secepat2nya selagi ditahan oleh Lavahound. Gaya rush ini merupakan pilihan personal saia sih, ada juga yang lebih memilih 1-2 Heal Spell. 

Setelah pasukan utama dilepaskan, segera timing dan posisikan 2 Rage Spell pertama! 

2 Rage Spell pertama harus mengcover 2 Air Defense pertama dan usahakan mengcover defense2 pertama yang akan dihancurkan Ballon kanan dan kiri, utamakan defense2 yang terdekat dengan Air Defense tsb. 



Ketika bagian base atas mulai remuk, segera timing dan bersiap untuk 2 Rage Spell terakhir. 2 Rage Spell ini harus mengcover 2 Air Defense terakhir dan defense2 dalam jalur menuju ke Air Defense tsb, dahulukan defense2 dengan HP besar, contoh X-Bow. 



6. Hero (BK dan AQ) 

Jika Hero belum dipakai di awal serangan, gunakan sebagai tanker atau penghancur tambahan di defense2 yg bisa menyerang udara, Archer Tower/Wizard Tower/Testla di sisi terjauh dari area serangan pasukan utama. 

Okeee semua sudah dideploy, duduk manis dan nonton serangan meriah nan eksotis yang penuh kerlap-kerlip dari Balloon yang terkena Rage Spell dan disertai pecahan2 kembang api dari Lavahound pecah (^_^ ;). Biasanya serangan ini sangat cepat, hanya 1.5-2 menit! 

Urutan deploy secara singkat: 
- Lepaskan Lavahound dalam grup 3 dan 2 
- Lepaskan Balloon dalam grup 2-3 
- Lepaskan 2 Rage Spell pertama 
- Lepaskan 2 Rage Spell terakhir 
- Ambil popcorn dan pakai kacamata 3D 


Improvisasi bagi yg sudah cukup terbiasa: 


- Jika ada sisa Balloon, tambahkan pada grup Balloon yg akan melewati AQ atau CC, atau gunakan untuk membantu membersihkan defense2 di sisi terjauh di dekat akhir serangan 
- Lepaskan Lavahound 1 per 1 daripada sekaligus semua di awal serangan, ini untuk mengurangi efek splash defense dan CC lawan. Ini cukup sulit dilakukan sembari melepas Balloon, harus bisa switch pasukan secara cepat, jadi hindari ini jika belum terbiasa 
- Pada area base lawan yg defense terluarnya cukup jauh, grup2 Balloon yg mengincar defense2 tsb bisa dilepas dahulu sebelum Lavahound. Ini mempertimbangkan pergerakan Balloon yg sangat lambat 
- Pada base dengan semua Air Defense masih level 6 atau lebih lemah, kurangi 1 Lavahound dan ganti dengan Balloon. Ini untuk memastikan semua Lavahound hancur dan efektif membantu bersih2 di akhir. 


Grazie :D

Thursday 4 February 2016

ULTRAS KOTA ABADI DAN MAKNA "SILLENZIO" SEBAGAI HARGA DIRI YANG ABSOLUTE

Ultras! Rata-rata fans sepakbola pasti pernah mendengar kata-kata ini. Terkadang kata "ultras" membuat bulu kuduk beberapa orang yang mengenalnya merinding disebabkan segala kelakuan maupun kasus-kasus buruk yang sempat dibuatnya, atau malah mencibir keberadaannya sebagai suatu "masalah" yang tak terhapuskan dalam dunia sepak bola, Italia khususnya atau tidak jarang yang begitu memuja kata "ultras" karena menjadi sebuah representasi "fanatik" yang begitu tinggi.


Membicarakan Ultras di Italia, maka kita akan langsung merujuk kepada 2 kelompok ultras yang begitu disegani di Italia, baik itu karena perilakunya atau karena tingkat fanatismenya, 2 kubu yang selalu bersebrangan, Ultras Curva Sud Roma dan Ultras Curva Nord Lazio. Tensi yang panas antara kedua kelompok ultras ini menjadikan pertemuan 2 klub yang mereka sanjung ibarat perang mematikan. Begitu banyak sejarah kelam permusuhan 2 ultras ini di ranah sepak bola Italia. Salah satu contohnya adalah Derby pada tanggal 21 Maret 2004 terpaksa harus terhenti pada empat menit memasuki babak kedua, dengan skor sementara 0-0, ketika huru-hara pecah di tribun penonton dan presiden Liga Sepakbola Italia, Adriano Galliani, memerintahkan wasit Roberto Rosetti untuk menangguhkan pertandingan. Kerusuhan, yang diwarnai saling melempar kembang api, dimulai dari penyebaran desas-desus bahwa seorang anak laki-laki tewas tertabrak mobil polisi di luar stadion. Cerita ini cepat menyebar ke para pemain ketika tiga pemimpin kelompok ultras Roma yang di komandoi Daniele De Sanctis berjalan memasuki lapangan untuk berbicara dengan Francesco Totti, kapten Roma. Mereka mengancam Totti, yang terdengar di siaran TV sebagai sebuah ancaman kematian. Totti kemudian meminta untuk menghentikan pertandingan, dan Adriano Galliani yang dihubungi oleh wasit melalui telepon selular dari lapangan akhirnya memerintahkan permainan ditunda. Setelah itu pertempuran berkepanjangan antara para penggemar dan polisi pun terjadi, beberapa stan yang berdiri dibakar dan orang-orang berlarian keluar stadion. Kerusuhan akhirnya berakhir dengan 13 orang diamankan dan lebih dari 170 polisi mengalami luka-luka. Polisi terpaksa harus memakai gas air mata setelah penggemar terus-terusan melempar kembang api dan mulai membakar mobil dan sepeda motor di luar stadion. Ternyata rumor kematian anak yang menjadi pemicu kerusuhan itu adalah palsu. Banyak teori muncul untuk menjelaskan mengapa sekelompok ultras menginginkan permainan saat itu dihentikan. Diyakini bahwa ultras hanya ingin menyerang polisi, dan memberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan kekuasaan mereka. Sudah menjadi kebudayaan yang turun temurun dalam lingkungan Ultras, bahwa mereka "wajib" membenci Polisi dan wartawan.

Ultras Roma di Utara

Secara historis Bagian terbesar dari pendukung AS Roma di kota Roma datang dari penduduk kota bagian dalam, terutama Testaccio. Kelompok Fans pendukung AS Roma yang tertua adalah Commando Ultra Curva Sud biasa disingkat CUCS ; kelompok ini didirikan oleh penggabungan kelompok-kelompok kecil dan dianggap salah satu yang paling bersejarah dalam sejarah sepakbola Eropa. Namun , pada pertengahan 1990-an CUCS yang beraliran sayap kiri dirampas oleh kelompok yang bersaing dan akhirnya bubar. Sejak saat itu, Curva Sud dari Stadion Olimpico telah dikendalikan oleh kelompok sayap kanan serta memiliki ideologi fasis seperti : AS Roma Ultras , BOYS , Giovinezza dan lainnya. Kelompok sayap kanan ini dikomandoi oleh seorang ekstrimis fasis bernama Danielle De Sanctis, hingga De sanctis masuk penjara ditahun 2014 karena "tertangkap" menembak Ultras Napoli saat final coppa italia akan berlangsung di Stadion Olimpico.

Danielle De Sanctis, Pimpina Ultras Roma sayap kanan


Sejarah pendukung Lazio dimulai di Curva Sud di akhir tahun 1960an, mengikuti pergerakan tahun 1968 mereka akhirnya beranjak ke Nord. Ketika para kelompok-kelompok kecil pendukung muda Lazio menemukan tempat mereka di stadion Olimpico. Mereka adalah Ultras pertama, dan nama-nama kelompok mereka antara lain, Tupamaros, Aquile, Ultras, Vigilantes, NAB, CAST, dan Marines. 

Berbagai kerusuhan, penghinaan, hujatan serta banner rasis kerap kali muncul di saat berlangsung Derby Della Capitale.Tanggal 28 Oktober 1979 akan dikenang sebagai hari paling kelam dalam sejarah pendukung Lazio ketika dalam pertandingan derby antara Roma dan S.S. Lazio, salah satu dari 15 ribu pendukung Lazio di Curva Nord, yakni Vicenzo Paparelli (33 tahun) tewas terkena terjangan roket yang diluncurkan oleh pemuda berusia 17 tahun dari Curva Sud.

Kerusuhan

Itu hanya sepenggal kisah-kisah tragis sejarah kelam pertarungan Ultras di kota Abadi karena jika diulas semua tidak akan cukup satu halaman blog ini mengulasnya. Namun ada yang menarik tahun ini, ya di musim 2015-2016. Kedua kelompok Ultras ini "kompak" melakukan "Sillenzio". Perdamaian? mungkin itu hanya impian belaka untuk melihat 2 kelompk ultras ini berdamai bahkan hingga 100 tahun kedepan. 

Curva Sud Sebelum ada peraturan pembatasan dari Polisi

Curva Sud setelah ada pembatasan dari Polisi

Berawal dari keputusan kepala kepolisian kota Roma yang membuat pembatas pagar yang turut dijaga oleh puluhan bahkan ratusan polisi di wilayah "sakral" kedua kelompok suporter ini yaitu Curva, memicu kemarahan besar dari Ultras yang ada dikota Abadi. Budaya mereka telah terusik, bahkan sangat terusik. Polisi bagaikan melanggar suatu hukum alam yang selalu dianut oleh kelompok ultras, yaitu "tidak ada satu kaki polisi pun yang boleh menginjak Curva mereka". Demonstrasi-demonstrasi dilakukan kelompok ultras Roma dan Ultras Lazio baik kepada pemerintah kota, kepolisian dan tentu saja managemen sebagai pihak yang paling bisa "bernegosiasi" baik dengan pemerintah maupun ekstrimis ultras. Selain demonstrasi, mereka memutuskan melakukan "Sillenzio" yaitu sebuah tindakan yang merunut kepada keputusan tidak masuk ke curva dan menononton tim yang mereka cintai bertanding. Curva-curva yang biasanya penuh gairah dengan asap flare, bendera, banner dan segala atribut ultras kini hanya kosong dan kehilangan historisnya. Ini jelas sangat berpengaruh terhadap tim. Dengan tidak ada dukungan dari tribun "mengerikan" maka tim bagaikan bermain diluar kandang. Tidak ada lagi neraka bagi tim lawan yang mengunjungi stadion Olimpico Roma. 

Curva Tengah saat Koreo lawan Barca di UCL 

Pada Saat pertandingan Liga champion antara AS ROMA vs Barcelona, sempat ada koreo dan kibaran bendera-bendara ala ultras yang dibuat pendukung Roma di Curva Terrette (bagian tengah stadion Olimpico) namun ini berbuntuk kemarahan dari ekstrimis curva sud roma yang memaki para romanisti penghuni curva terrette dengan mengatakan mereka adalah "merda" (kotoran) dan mengancam mereka semua untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh curva sud Roma. Lalu curva sud tega tidak peduli terhadapap tim yang mereka cintai? jawabannya Tidak!


Ya, curva sud roma tetap mendukung roma disaat pertandingan kandang dengan cara mendengarkan radio (kebudayaan ultras turun-temurun jika tidak dapat menonton langsung pertandingan) di luar stadion Olimpico Roma. Mereka juga ikut serta memenuhi stadion tim lawan ketika AS Roma bermain Tandang. Namun tetap, untuk masuk ke stadion dan memenuhi curva layaknya dulu kala tidak akan terwujud lagi, hingga kepolisian kota roma membatalkan keputusan "mempagari" wilayah keramat bagi Ultras. Bagi Ultras, Nilai historis kebudayaan mereka jauh lebih berharga ketimbang 3 point yang direngkuh tim dikandang. Entah kapan permasalahan ini akan berakhir, namun satu hal positif yang diperlihatkan para ultras bahwa kebudayaan diatas segalanya. Kebudayaan ultras layaknya Harga diri mereka yang tidak boleh diusik oleh apapun atau siapapun, apalagi dari pihak-pihak yang "haram" dimata mereka. Sillenzio menjadi representasi Harga diri yang absolute dari para ekstrimis ultras di kota abadi. Stop Representation Ultras, Unico Grande Amore.

Penulis : Arief Farendra Makarim (RCI Padang)
Sumber gambar dan informasi : Google dan media sosial

Saturday 30 January 2016

Berawal dari Hobby, menjadi satu keluarga besar "Barang Bekas" Clan

Clash of Clans, Siapa sih yang gak mengenal game ini? Game bergenre strategi  premium pada perangkat bergerak yang dikembangkan oleh Supercell, Sebuah perusahaan video game yang berbasis di Helsinki, Finlandia. Lalu apa hubungan Barang Bekas dan COC?


Seragam Prajurit Barang Bekas

Barang Bekas, 2 suku kata yg akan mengingatkan kita kepada objek-objek benda seperti perabot, alat-alat komputer atau apalah yang intinya sudah tidak terpakai lagi. Namun "Barang Bekas" disini bukan-lah segala deskripsi diatas, Barang Bekas disini adalah sebuah Clan/kelompok yang terbentuk dari "segelintir" manusia-manusia yang mungkin sudah muak dan bosan menghadapi segala tekanan bathin perkuliahan dan mulai merambah ke dunia virtual gaming, mencari inspirasi baru untuk kehidupan yang lebih baik kelak (oh yeah headshoot haha). 

Barang Bekas, meski sebuah clan yang berhaluan "kekerasan" dan memiliki 1 don dan beberapa capoglieri, namun berbeda dengan clan mafia seperti Cosa Nostra, clan keluarga yang begitu terkenal dari sisilia. Meski sama-sama sering "merampok", Barang Bekas hanya terfokus merampok Gold dan Elexir serta dark elexir dari player lain. Barang Bekas juga aktif dalam "Memerangi" clan-clan musuh demi harkat dan martabat anggotanya. 

Oke, sudah nge-banyolnya, sekarang gua mau sedikit mendeskripsikan serta mengahancurkan filosofi-filosofi  jelek orang lain terkait game. terutama game coc, lewat 2 kata "Barang Bekas". Barang Bekas lahir sekitaran 2015 dan berbasis di Kota Padang, Sumatera Barat. walaupun baru seumur jagung, Barang Bekas yang awalnya hanya untuk have fun akhirnya mulai merekahkan sayapnya sebagai salah satu clan Coc terbesar di kota Padang. Berawal dari 3 orang pelopor, Yoga, Boim dan Yongki yang mulai merambah dunia Coc, ketiganya akhirnya membentuk  clan Barang Bekas. Lalu kenapa harus Barang Bekas? kenapa gak nama keren seperti "Ras minang", "Minang Ranger" dan lainnya? usut punya usut, salah satu dari 3 orang diatas memberi nama diatas karena saat akan memberi nama clan, mereka mendengar petugas pembeli barang bekas keliling (alasan yang begitu freak) sehingga timbul ide untuk memberi nama clan tersebut Barang Bekas.

Lalu apasih arti logo pada Barang Bekas yang menyerupai ehem, kutang? untuk yang mau tau, silahkan personal message gua yak, soalnya ini begitu sensitif haha. oke kita lanjutkan!

                                                            anggota awal Barang Bekas


Awalnya Barang Bekas hanya berisi beberapa orang yang mungkin sedang mengahadapi tekanan hidup yang begitu besar, namun seiring berjalannya waktu, Barang Bekas mulai membesar....serta mengeras :P. Barang Bekas mulai memiliki banyak anggota-anggota baru, dengan visi dan misi yang sangat brilian "Ke Finlandia suatu saat nanti". Dari hanya 3 orang pelopor, berkat doktrin-doktrin dan tipu muslihat para Capoglieri barang bekas, kini clan ini beranggotakan lebih dari 30 orang (bahkan mungkin lebih banyak lagi karena yang terhitung cuma yang berwujud). 

Visi dan Misi clan ini pun berkembang, dari sekedar have fun, kini untuk mencari kawan-kawan baru, relasi-relasi baru dan segala hal positif lainnya. Namun tidak sedikit juga yang memandang miring Clan Coc. Mereka berujar "hanya buang waktu", "cuma game" atau segala komentar negatif lainnya, namun Barang Bekas beda! ya Berbeda! kalau beberapa clan coc hanya fokus pada "war" dan sehebat-hebatnya kopdar dan buat baju seragam ala anak sekolahan, Barang bekas bukan hanya itu. Barang bekas selain sering mengadakan kopdar untuk mendekatkan diri antar anggota, juga sering melakukan fun futsal tiap minggunya, bahkan berencana melakukan hiking bareng atas nama Barang Bekas. Ini jelas-jelas "menendang" filosofi anak-anak "bijak" yang hanya memandang miring efek game dalam dunia sosial, karena di barang bekas bukan hanya game di no1 kan, namun kesehatan raga dan kesehatan sosial juga diprioritaskan. So, buat kalian yang masih memandang miring Clan COC atau pun segala komunitas gaming lainnya, jangan lihat dari sisi negatifnya saja ya, karena masih banyak sisi-sisi positif yang dapat diraih dari sebuah game. keep gaming, be healthy. semoga Barang Bekas lebih maju kedepannya.

Follow official instagram Barang Bekas @Real_BarangBekas

Tuesday 20 March 2012

Kisah Cinta Mengharukan "GEORGE HARRIZZON" (THE BEATLES)

Layla, Cinta Segi Tiga Gigi Kelinci
Kodrat cinta selalu menuntut kesetiaan cinta. Mungkin karena itu, cinta segi tiga selalu berujung keruwetan. Menguras energi. Cuma bikin sengsara. Atau malah nikmat? Ya sudah. Kalau begitu, bilang saja nikmat yang membawa sengsara. Sudah banyak contoh. Misalnya Prince Charles, Lady Di dan Camilla. Walaupun bukan penyebab langsung, tapi Lady Di akhirnya meninggal di tengah berita marak-nya kisah cinta segi tiga itu.

Bagaimana kisah cinta segi lokal? Yang bikin heboh, di antaranya putra ganteng Pak Harto: Bambang Trihatmodjo, Halimah dan Mayang Sari. Sampai berita sandal Halimah yang copot sebelah sewaktu melabrak dan melempari rumah madunya, jadi berita utama. Nggak penting banget. Tapi bikin koran laku keras. Cinta segi tiga yang tak kalah sensasional,  misalnya kisah cinta seorang da'i beken. Banyak ibu-ibu protes. Soalnya takut juga kalau suami-suami mereka jadi ikut-ikutan, dengan alasan, “tuh da'i soleh aja poligami, masak ane nyang juga soleh kagak boleh?”.

Namun apakah semua kisah cinta segi tiga hanyalah kisah menyebalkan yang tak berarti? Yah....tergantung mau melihatnya dari sisi mana.

Ada juga kisah cinta segi tiga yang mungkin cuma menyebalkan orang-orang yang terlibat, tapi efeknya bisa menghibur dunia. Menghibur bukan karena sensasi-nya. Juga bukan karena kisah cinta segi tiga itu mau diteladani. Tapi orang terhibur oleh karya apik kreatif di baliknya!

Karya kreatif itu adalah lagu terkenal “Layla”, yang tetap diperdengarkan hingga kini. Siapa sangka lagu yang digemari jutaan orang di dunia itu, lahir dari uniknya sebuah kisah cinta segi tiga? Dan lagu itu diciptakan oleh seorang pemusik legendaris demi memperebutkan sang wanita pujaan. Wanita cantik dengan gigi kelinci!



Patty Boyd and Rolling Stone


Mungkin cuma dia satu-satunya wanita di dunia ini yang jadi rebutan rockers legendaris kelas dunia. Bahkan tercatat beberapa lagu terkenal yang khusus digubah untuknya.

Sebut saja nama-nama rockers yang memperebutkannya. Eric Clapton, George Harrison, Ron Wood, Mick Jagger, dan John Lennon. Dua nama yang disebut belakangan memang mengaku gagal dengan PDKT-nya. Tapi paling tidak, kalau nama-nama hebat itu sempat jungkir balik gara-gara wanita ini....wanita macam apa sih dia ini?

Satu ciri khas-nya yaitu gigi depannya yang mirip gigi kelinci, dengan sedikit celah di antaranya. Gara-gara giginya ini, dia sempat ditolak agen model. Dianggap tidak menarik oleh fotografer. “Mana ada model yang bergigi kelinci?”. Tapi ejekan itu tidak membuatnya menyerah. Dia tetap merangsek maju meraih cita-citanya untuk menjadi model. Gigi kelinci? Siapa takut?




Patty Boyd, si gadis bergigi kelinci itu adalah salah satu icon kecantikan dunia di tahun 1960-an. Kecantikannya memantulkan pancaran innocence. Matanya bulat bening. Ekspresinya bagai gadis kecil tak berdosa. Dan gigi kelinci-nya itu malah jadi trade mark-nya yang mengokohkan eksistensinya di dunia model. Namanya sejajar dengan Twiggy, model papan atas dunia di masa itu.

Tapi sebetulnya yang menarik dari Patty bukan karena dia model terkenal. Ada yang lebih unik. Uniknya, karena mana ada sih wanita di dunia ini yang sanggup bikin dua rockers legendaris menciptakan lagu khusus untuknya? Tidak tanggung-tanggung. Semua lagu yang diciptakan untuknya itu, tercatat dalam daftar lagu terbaik dunia.

Selain “Layla”, siapa yang tidak kenal lagu “Wonderful Tonight” dan “Bell Bottom Blues” karya Erick Clapton? Juga lagu “Something” dan “For You Blue”  karya George Harrison dari The Beatles? Lagu-lagu itu memang dipersembahkan khusus buat Patty Boyd.

Khusus tentang lagu “Layla”, lagu ini bukan sekedar lagu cinta biasa. Lagu yang dinyanyikan dan diciptakan oleh Erick Clapton ini menyimpan kisah unik di baliknya. Karena lagu itu tercipta dari kisah nyata cinta segi tiga unik di antara tiga sahabat. Yaitu antara Patty Boyd, George Harrison gitaris The Beatles, dan Erick Clapton yang terkenal sebagai gitaris terbaik dunia selain sebagai penyanyi, pencipta lagu, rocker, komposer dan arranger.

Sebetulnya saya enggan menceritakan lebih jauh. Karena titik berat tulisan ini bukan pada sensasi kisah cinta itu. Lagi pula kisah itu bisa dibaca dari banyak sumber. Tapi toh rasanya kurang lengkap kalau ulasan ini tidak diselipkan sekilas latar belakang cerita. Jadi daripada nanti ulasan ini menghasilkan refleksi setengah matang, lebih baik dilanjutkan saja nyerocos ini.






Kisahnya bermula di tahun 1960-an. Ketika itu Patty Boyd masih berstatus istri George Harrison. Sebagai sesama musisi asal Inggris, George Harrison dan Erick Clapton bersahabat kental. Erick sangat sering menyambangi George di rumahnya yang mewah dan besar. Urusannya apalagi kalau bukan soal musik.

Dari seringnya mengunjungi George itu, lama-lama Erick mulai tertarik dengan si nyonya rumah, Patty  yang cantik jelita. Kalau cuma sekedar tertarik, mungkin masih normal-normal saja. Namanya saja laki-laki normal. Wanita saja senang melihat sesamanya yang cantik. Apa lagi laki-laki. Pria normal mana yang tidak suka melihat wanita cantik?

Tapi buat Erick Clapton, lain ceritanya. Dia tidak cuma sekedar terpesona dengan kejelitaan Patty. Lebih dari itu, dia juga mulai berangan-angan ingin memiliki istri sahabat baiknya itu. Wah, ini sudah bukan main-main lagi urusannya.

Kecantikan Patty Boyd benar-benar membuatnya klepek-klepek. Dia sudah menjadi begitu obsesif dengan wanita ini. Tapi terganjal satu hal. Bagaimana mungkin menjalin hubungan dengan wanita yang terikat perkawinan dengan sahabat sendiri? Pacaran dengan istri sahabat? Bukan cuma sahabat biasa. Tapi George itu sahabat terbaiknya. Itu namanya teman makan teman. Tapi kalau cuma memendam perasaan itu, rasanya Erick tidak tahan lagi.

Akhirnya situasi berkembang menjadi menguntungkan juga buat Erick Clapton. Kondisi pernikahan Patty dan George memburuk. Gara-garanya klise. George sudah terkena super-star syndrome. Dikejar-kejar banyak cewek cantik, membuatnya lupa istri. Akibatnya Patty jadi kesepian. Istri cantik di-anggurin? Kebetulan nih...kira-kira begitulah yang dipikirkan si Erick.

Melihat situasi itu, Erick semakin agresif melancarkan “misi”-nya. Suatu hari dimintanya Patty datang ke flat-nya. Alasannya, dia ingin memperdengarkan lagu yang baru diciptakannya. Patty meluncur ke flat Erick.Begitu Patty tiba, Erick menyetel tape recorder. Kepada wanita pujaannya itu, diperdengarkannya lagu yang baru saja diciptakannya. Erick ingin Patty menjadi orang pertama yang mendengar lagu itu. Lagu “Layla”.

Lagu “Layla” itu memang khusus diciptakan Erick Clapton buat Patty Boyd.




Kisah “Laila Majnun”  karya pujangga Persia Ganjavi Nizami, dikatakan Erick telah menginspirasinya  untuk membuat lagu itu. Liriknya bercerita tentang ratapan putus asa seorang pria karena cintanya terhadap seorang wanita. Soalnya wanita itu tak bisa dimiliki. Persis menggambarkan perasaan Erick Clapton terhadap Patty Boyd.

Rupanya beginilah caranya kalau seorang musisi sudah kebelet menyatakan cintanya.

Erick berusaha mempengaruhi Patty bahwa lebih baik si gigi kelinci itu secepatnya meninggalkan suaminya. Bak kampanye pilpres, singkatnya Erick ingin bilang “Pilihlah aku, darling!”.

Dalam wawancaranya, Patty kemudian mengakui bahwa akhirnya dia mulai menikmati perhatian Erick. Patty yang jarang bertemu George, mulai sadar ada seorang pria yang membuatnya merasa menarik sebagai wanita. Perhatian dan pemujaan Erick kepadanya membuatnya sadar bahwa semua itu sudah lama tidak lagi diperolehnya dari George.

Puncaknya kemudian terjadi dalam sebuah pesta. Di pesta itu, George mencari-cari istrinya. Ketika ke kebun, didapatinya Patty dan Erick tampak begitu intim. George tanya, “ada apa ini?”. Dengan jantan akhirnya Erick berterus terang.  “Saya mesti bilang, saya jatuh cinta dengan istrimu, man!”. Mendengar pengakuan Erick itu, Patty menggambarkan perasaannya dalam wawancaranya kemudian, “I wanted to die”.

George tidak bisa menutupi kemarahannya. Dia mengultimatum Patty, “Kamu mau ikut saya atau dia?”. Kontan Patty memutuskan mengikuti George pulang ke rumah.

Yang menarik, Erick yang memang tukang mabuk, dalam keadaan mabuk, masih juga punya nyali menantang George. Dasar pemabuk! Sudah merebut istri teman, masih petantang petenteng pula. Didatanginya George dan Patty di rumah mereka.

Dan apakah kedua lelaki itu duel? Ya! Tapi bukan adu jotos ataupun adu samurai. Tapi duel cara musisi. Duel dua satria bergitar. Dalam diam, selama dua jam keduanya duel main gitar. Menurut Patty, bahkan dalam keadaan mabuk pun, permainan gitar Erick Clapton tetap tak tertandingi. Dengan kata lain, pemenang duel gitar itu adalah Erick. Walaaah...pantas saja disebut gitaris kelas dunia. Lha wong mabuk saja, bisa menang duel gitar.

Tak beberapa lama sesudah itu, Patty memutuskan meninggalkan George dengan derai air mata. Karena George sudah tak perduli lagi padanya. Patty lalu menyusul Erick Clapton ke  Amerika. Episode lembaran hidup baru mereka pun dimulai




Setiap mendengar lagu “Layla”, saya selalu terbuai oleh ratapan dan cabikan gitar Erick Clapton di lagu itu. Lagu ini banyak diperdengarkan Erick Clapton dalam berbagai versi. Dari versi mellow sampai versi rock. Karena saya penggemar musik rock, saya sangat menyukai “ Layla” dalam versi rock. Hentakan nuansa rock pada gitar terdengar bagai ode ratapan tanpa menghilangkan kesan perkasa lelaki.

Diawali dengan raungan intro gitar yang menghentak garang. Komposisi dan aransemen lagu itu begitu indah. Ratapan seorang laki-laki yang mengimpikan cintanya betul-betul terwakili oleh lagu itu. Laki-laki yang bercitra perkasa, bisa juga rapuh karena mengejar cinta tak sampai, terlukis kuat di dalam lagu itu.

Semua penggambaran itu terjalin apik dalam harmonisasi antara raungan gitar, komposisi dan aransemen yang begitu syahdu mengesankan. Tidak heran jika lagu itu tetap disukai hingga kini. 

Lagu itu mungkin hanya kisah sedih cinta segi tiga buat ketiga pelakonnya. Tapi malah menjadi tembang hiburan yang menggema di se-antero dunia. Bahkan teknik petikan gitar Erick di lagu itu, menjadi bahasan khusus bagi para peminat gitar.

Erick dan George akhirnya saling memaafkan. Bahkan mereka kemudian secara bercanda menyebut diri dan saling memanggil satu sama lain “husband-in-law”. Persahabatan mereka tetap langgeng sampai meninggalnya George. Tapi tidak demikian dengan cinta Erick dan Patty.

Kisah di balik lagu “Layla” bagai menyiratkan sesuatu. Yaitu memaafkan pengkhianatan dalam persahabatan tak semudah memaafkan pengkhianatan cinta. Persahabatan antara Erick dan George memang pernah ternoda. Tapi dengan jiwa besar mereka kembali bisa merekatkan persahabatan sejati. Sayangnya itu tak semudah merekat cinta sejati. Jatuh cinta  mungkin mudah.Tapi merawat cinta agar tetap tumbuh subur, sungguh sulit. Tanpa dirawat, cinta yang di awalnya begitu menggebu-gebu diperjuangkan dengan penuh pengorbanan, bisa menjadi cinta yang hilang tak tersisa.



                       
Patty Boyd

Dan memang begitulah yang terjadi dengan Erick dan Patty dalam perjalanan cintanya kemudian. Mereka akhirnya harus berpisah. Setelah 14 tahun bersama, perkawinan mereka akhirnya bubar. Cinta yang diawali dengan pengkhianatan itu, akhirnya juga berakhir dengan pengkhianatan cinta Erick terhadap Patty....